Thursday, February 28, 2019

Modul 1 Praktikum Hidrografi - Intersection dan Resection

X Y Z EDUCATION merupakan bimbingan belajar dan portal pendidikan online yang berisi konten-konten yang dapat menunjang pembelajaran dasar pada Tahap Persiapan Bersama dan Program Studi Teknik Geomatika

MODUL 1 PRAKTIKUM HIDROGRAFI-INTERSECTION DAN RESECTION
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


Geodesi adalah salah satu ilmu kebumian tertua yang sangat terkait erat dengan lingkungan fisik bumi, yaitu mulai dari masalah banjir Sungai Nil di Mesir kuno (2000 tahun sebelum Masehi) sampai dengan masalah kini mengenai pemantauan gerakan kerak bumi. Pada saat ini, aspek penentuan posisi (surveying) berkembang keaarah Geomatika, suatu terminology ilmiah modern yang mengacu kepada pendekatan terpadu dari pengukuran, analisis, pengelolaan, penyimpanan serta penyajian deskripsi dan lokasi dari data yang berbasis muka bumi (umumnya disebut data spasial). 

Baca Juga Tak terduga, Ini yang bakal kita Lakuin selama 1 Tahun di ITERA


Hidrografi sebagai suatu ilmu pada awalnya difokuskan untuk menunjang navigasi kapal-kapal di laut. Sejalan dengan perkembangan teknologi serta meningkatnya kebutuhan manusia yang berkembang dengan pesatnya serta setelah beberapa perguruan tinggi terkenal mengantisipasi perkembangan tersebut dengan memasukkan h idrografi sebagai mata kul iah, i I mu hidrografi menjadi disiplin yang mulai dipelajari secara intensif dan ilmiah pada suatu prograrn studi. Departemen Teknik Ceodesi, lnstitut Teknologi Bandung, sebagai pelopor pendidikan geodesi di lndonesia, telah mulai mengembangkan ilmu hidrografi sejak tahun 1982.

Baca Juga : Modul 1 Praktikum Komputasi Geodesi - Dasar-dasar Komputasi

Pengukuran metode pengikatan ke muka dan pengikatan ke belakang yang dilakukan dilingkungan laut, secara garis besar sama dengan yang dilakukan di darat. Metode peengukuran ini efektif digunakan untuk menentukan posisi di laut yang masih bisa dijangkau dengan bacaan alat yang berada di darat. Konsep pengukuran dasar inilah yang kemudian menjadi prinsip dasar penentuan posisi di laut. Secara luas metode pengikatan ke belakang dipakai pada penentuan posisi di laut dengan Global Navigation Satellite System (GNSS)


Mahasiswa Teknik Geomatika Institut Teknologi Sumatera